LHOKSEUMAWE - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Malikussaleh Yayasan Jinoe bersama kembali menggelar Forum Youthocracy, Rabu (13/11/2024), di Aula FISIP Unimal, Bukit Indah Lhokseumawe.
Ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari perjanjian kerjasama yang telah terjalin antara kedua lembaga dalam upaya memperkuat pemahaman akan keberagaman dan mendorong partisipasi aktif pemuda dalam membangun Aceh yang lebih baik.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Indika Foundation dan Kita Bhinneka sebagai mitra Yayasan Jinoe.
Peserta yang mencapai 100 lebih mahasiswa dari berbagai program studi di FISIP Unimal antusias mengikuti sesi paparan dari dua narasumber kompeten, yaitu Dr Dahlan A Rahman, SAg MSI, dosen Prodi Ilmu Politik Universitas Malikussaleh.
Ia menyampaikan materi mengenai “Memahami Konsep Keberagaman dan Implementasinya dalam Konteks Aceh”.
Serta Farhan Zuhri, SHum, MPd, anggota DRPK Lhokseumawe, yang membahas “Peran Pemuda Aceh dalam Mengawal Implementasi Qanun Aceh”.
Wakil Dekan I FISIP Unimal, Prof Dr Suadi, SAg MSi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kerjasama dengan Yayasan Jinoe.
"Kerjasama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas mahasiswa, khususnya dalam memahami isu-isu sosial dan politik yang relevan dengan Aceh," ujar Prof Suadi.
Forum Youthocracy ini memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman kritis dan kemampuan analisis terhadap berbagai permasalahan sosial yang ada di Aceh
Ia juga menekankan bahwa isu toleransi dan demokrasi yang diangkat dalam forum ini sangat relevan dengan kondisi Aceh saat ini.
"Dalam konteks pelaksanaan Qanun Aceh, penting bagi generasi muda untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan demokrasi. Dengan demikian, mereka dapat berperan aktif dalam menjaga kedamaian dan keharmonisan di Aceh.
Kedepan diharapkan agar terjalin kerjasama yang baik antara Yayasan Jinoe dengan Fisip Unimal." tambah Prof Suadi.
Direktur Program Yayasan Jinoe, Heru, dalam kesempatan ini mengungkapkan bahwa Forum Youthocracy merupakan bagian dari upaya kami untuk memberdayakan pemuda Aceh sebagai agen perubahan.
Melalui forum ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keberagaman dan mendorong pemuda untuk terlibat aktif dalam pembangunan Aceh.
“Kami berharap para peserta dapat menjadi pemimpin muda yang mampu membawa perubahan positif bagi Aceh.”
Selain pelaksanaan forum, Yayasan Jinoe dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh melakukan penandatanganan MoU sebagai proses kerjasama antar kedua lembaga tersebut.
Proses kerjamasa ini menandakan komitmen serius Yayasan Jinoe untuk dapat memberikan kontribusi aktif dalam dunia pendidikan.
Selaras dengan visi misi Jinoe, pengembangan sumber daya manusia berbasis riset keberlanjutan. Antusiasme peserta terlihat dari berbagai testimoni yang mereka sampaikan.
Siti Nurhaliza, mahasiswi Ilmu Politik, mengungkapkan, “Forum ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya jadi lebih memahami pentingnya toleransi dalam konteks masyarakat Aceh yang plural. Saya berharap ilmu yang saya dapatkan hari ini bisa saya aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.”
Forum Youthocracy ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk saling bertukar pikiran, berbagi pengalaman, serta merumuskan ide-ide kreatif untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh Aceh.
Hadir dalam acara, Kepala Bagian Prokopim Setdako Lhokseumawe, Para Narasumber, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.(*)