Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra menyampaikan kata sambutan secara online. Foto: Bustami Ibrahim
Lhokseumawe – Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh menjalani assessment lapangan untuk akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Selasa (09/7/2024).
Kegiatan tersebut dipusatkan di Gedung Rektorat, kampus Bukit Indah, Lhokseumawe. Dua asesor yang ditugaskan oleh BAN-PT adalah Dr Bambang Tri Harsanto MSI dari Universitas Jenderal Soedirman dan Yogi Suprayogi Sugandi MA PhD dari Universitas Padjadjaran.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Malikussaleh, Dr Mukhlis yang juga Plt Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menyampaikan, di Unimal ini ada tujuh fakultas dan 48 Prodi, dan kampus Unimal terpencar di lima tempat, yaitu Kampus Reuleut yang berada di Aceh Utara, Kampus Bukit Indah, Lancang Garam, dan Uteunkot di Kota Lhokseumawe, serta Kampus DIII Keperawatan yang berada di Sigli, Kabupaten Pidie.
“Jumlah mahasiswa aktif di Unimal ada 23 ribu lebih, dan tahun ini Unimal juga menerima 6 ribu mahasiswa baru. Alhamdulillah setelah penyusunan Borang dan di Submit, dan hari ini kita akan menjalani asesmen lapangan, semoga MAP bisa unggul,” ungkapnya.
Tim asesor, Dr Bambang Tri Harsanto MSI mengatakan, tugas dari asesor adalah mengklarifikasi dan mengkonfirmasi data dan informasi yang telah dituliskan di Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS). “Tugas kami membaca , melihat LKPS, kemudian kami sudah melakukan asesmen kecukupan dan dikirim ke BAN PT, dan divalidasi bahwa MAP itu dinyatakan layak untuk di asesmen lapangan. Dan tugas kami adalah mencocokan data-data tadi,” paparnya.
Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada dua asesor yang telah meluangkan waktu untuk melakukan asesmen akreditasi Prodi MAP yang akan berlangsung selama dua hari. Kemudian, ia menceritakan, Unimal awalnya didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara pada 12 Juni tahun 1969. Pada tahun 2001 pemerintah dibawah Presiden Megawati Soekarno Putri pada saat itu diinisiasi oleh Alm Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) akhirnya dinegerikan Unimal dengan tujuan mencerdaskan anak-anak bangsa agar tidak mudah menerima informasi yang keliru dan tidak baik.
“Alhamdulillah setelah penegerian Unimal hari ini yang sudah berusia 23 tahun banyak pencerahan yang telah dilakukan baik bagi masyarakat atau bagi tokoh-tokoh politik yang ada di Aceh, umumnya Indonesia,” katanya.
Prof Herman menyebutkan, saat ini mahasiswa yang mengambil studi MAP berasal dari seluruh daerah yang ada di Indonesia. Kemudian, alumni Unimal juga mendapat capaian yang sangat baik yaitu di level nasional ada yang sudah jadi anggota DPRI, DPD RI, Direktur Asabri, Polisi, dan TNI. Untuk level lokasi alumni MAP juga sudah tersebar di berbagai instansi pemerintahan yang ada di provinsi dan kabupaten/kota.
“Kita harap MAP kedepan bisa unggul, sehingga bisa berkontribusi banyak untuk menjaga stabilitas politik dan mencerdaskan anak bangsa yang ada di Unimal. Kemudian dengan capaian unggul kita bisa menjamin kerja sama dengan kementerian dan lembaga,” pungkas Prof Herman Fithra.[tmi]