Delapan mahasiswa dari UKM tersebut adalah Muhammad Awliya bin Mohd Fauzi, Muhammad Imran bin Amir Nushi, Akbar Faris Bin Mohd Saidinar, Muhammad Aqil Yaqin Bin Asfal. Kemudian Muhammad Haziq Faizi Bin Hasan, Mohd Irfan Adli Bin Zailani, Khairyl Fathihin Bin Khairul Anuar dan Muhammad Aqil Fahmi Bin Ismail. Mereka semua berasal dari Fakulti Ekonomi dan Pengurusan.

Dekan Fisipol, Teuku Zulkarnaen mengatakan, delapan mahasiswa UKM disambut antusias oleh mahasiswa Fisipol. Mereka berdiskusi terkait budaya, bahasa, dan sosial politik yang ada di dua negara (Indonesia dan Malaysia) tersebut.

“Mereka juga berdiskusi dengan para mahasiswa dari berbagai himpunan, DPM, dan BEM Fisipol terkait akademik, proses pembelajaran baik di kampus maupun ekstrakurikuler kampus, memperkenalkan kuliner lokal Aceh, serta terkait program kolaborasi di dua kampus tersebut ke depan,” kata Zulkarnaen.

Untuk diketahui, Delapan mahasiswa UKM tersebut akan melaksanakan Program Joint Cultural Camp Sprint di Universitas Malikussaleh selama lima hari, Senin-Jumat (23-27/9/2024) untuk belajar sosio-budaya di Aceh.

Di Unimal mereka akan berkunjung ke sejumlah tempat di Kota Lhokseumawe, yaitu SMAN Modal Bangsa Arun, Museum Lhokseumawe, Islamic Center, melihat proses pembuatan rapai di  Blang Weu Panjoe Kecamatan Blang Mangat, dan mengenal tarek Pukat di Pantai Ujong Blang. Kemudian untuk Aceh Utara mereka akan mengeksplorasi tempat wisata yaitu Pantai Lancok Bayu, mengunjungi Makam Sultan Malikussaleh, Sultanah Nahrasiyah, Museum Samudera Pasai.

Selanjutnya untuk lokasi wisata alam lainnya di Aceh Utara dan Takengon Aceh Tengah mereka akan melintasi Gunung Salak, lalu ke Danau Lut Tawar, Arung Jeram dan kemudian lokasi kebun Kopi.[tmi]