Lhokseumawe - Universitas Malikussaleh kembali menambah jumlah guru besarnya setelah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem A Makarim menetapkan pengangkatan dua dosen Unimal, Dr Nirzalin dan Dr Saifuddin menjadi guru besar. Keduanya ditetapkan menjadi Guru Besar Sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL).
Memdikbudristek menetapkan pengangkatan guru besar untuk Dr Nirzalin melalui Keputusan Nomor 24586/M/07/2023 tentang Kenaikan Kenaikan jabatan Fungsional Dosen tanggal 27 April 2023.Untuk Dr Saifuddin ditetapkan menjadi guru besar dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor 25463/M/07/2023 tentang Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen tanggal 8 Mei 2023.
Salinan SK Nomor 24586 menyebutkan Dr Nirzalin dinaikkan jabatannya menjadi guru besar dengan angka kredit (kum) 910. Ia naik dari jabatan lektor kepala kum 746. Sedangkan Dr Saifuddin berdasarkan SK Nomor 25463 dinaikkan jabatannya menjadi guru besar dengan kum 1.093 dari sebelumnya lektor kepala dengan kum 700.
Nirzalin menyelesaikan S1 nya di UIN Sunan Kalijaga tahun 2002, kemudian menyelesaikan S2 di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003. Program Doktor berhasil diselesaikannya pada tahun 2011 juga di Universitas Gadjah Mada. Beberapa mata kuliah yang diampu oleh Nirzalin diantaranya Pengantar Sosiologi, Pengantar Ilmu Politik, Dasar-Dasar Logika, Ilmu Budaya Dasar, dan Metode Penelitian Sosial.
Saifuddin meraih gelar S1 nya pada tahun 2002 di UIN Ar Raniry, kemudian S2 diperolehnya pada tahun 2005 di Universitas Kebangsaan Malaysia. Ijazah Doktor didapatnya pada tahun 2013 juga di Universitas Kebangsaan Malaysia. Mata kuliah yang pernah diampu oleh Saifuddin diantaranya Metode Penelitian Sosial, Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Komunikasi dan Masyarakat Digital, Analisis Masalah Sosial, serta Kepemimpinan dan Sumber Daya Manusia.
Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng mengatakan bahwa kehadiran dua guru besar baru ini dapat menjadi spirit dosen lainnya untuk menjadi guru besar, terutama bagi yang telah bergelar doktor dan sedang mengurus guru besarnya.
Selain itu, Rektor juga berharap, penambahan guru besar baru ini dapat membawa Universitas Malikussaleh ke level yang lebih baik dalam hal publikasi ilmiah dan capaian indikator kinerja utama (IKU). “Penambahan dua guru besar tetap diharapkan dapat mendorong inovasi, karya tulisan ilmiah, dan produk ilmiah lainnya yang bisa mendapat rekognisi dalam masyarakat dan bisa memiliki nilai jual dengan dunia industri,” ucap Rektor.
Dengan kehadiran dua guru besar baru ini, maka saat ini Universitas Malikussaleh telah memiliki sembilang orang guru besar. Ada tujuh orang guru besar baru di Unimal yang ditetapkan oleh Mendikbudristek sejak Prof Herman menjadi Rektor pada 2018 lalu.
Saat ini dosen dengan jabatan guru besar tersebar di lima Fakultas yakni, tiga orang di Fakultas Teknik, tiga orang di FISIPOL, dan masing masing satu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, dan Fakultas Pertanian.[ryn]